Laporan Komponen Ekosistem Hutan Semirang



LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI KOMPONEN EKOSISTEM, RANTAI MAKANAN DAN JARING-JARING MAKANAN, DAN ALIRAN ENERGI
DI HUTAN SEMIRANG, UNGARAN
Dosen Pengampu : Ary Susatyo Nugroho, M.Si.

A.    Rumusan Masalah
1.      Komponen Apa sajakah yang terdapat dalam ekosistem hutan semirang?
2.      Rantai makanan dan jarring-jaring makanan apa saja yang mungkin terjadi dalam ekosistem hutan semirang?
3.      Dari rantai makanan dan jarring-jaring makanan yang terjadi, aliran energi seperti apa yang akan terbentuk dalam ekosistem hutan semirang?

B.     Tujuan penelitian
1.    Untuk mengetahui komponen yang terdapat dalam ekosistem hutan semirang
2.    Untuk mengetahui rantai makanan dan jarring-jaring makanan yang mungkin terjadi dalam ekosistem hutan semirang
3.    Untuk mengetahui aliran energi yang terbentuk dari kemungkinan rantai makanan dan jarring-jaring makanan dalam ekosistem hutan semirang

METODE PENELITIAN

A.    Tempat dan waktu penelitian
Observasi ini dilakukan pada hari sabtu, tanggal 19 nopember 2011, bertempat di objek wisata air terjun Semirang, Kabupaten Ungaran. 
B.     Desain penelitian
Dalam menyusun suatu karya ilmiah, banyak metode yang digunakan, dan menurut kami bentuk penelitian yang paling tepat untuk penelitian ekosistem hutan ini yaitu metode observasi dengan desain penelitian deskriptif. Dengan imerkomponen yang ada dalam ekosistem tersebut secara langsung.  
C.    Variable penelitian
Dalam pratikum ini, hal yang di perhatikan adalah:
1)      Komponen ekosistem hutan semirang meliputi: komponen biotik dan komponen abiotik
2)      Rantai makanan dan jaring-jaring makanan meliputi : produsen, konsumen dan dekomposer
3)      Aliran energi meliputi : lima pola aliran energi
D.    Parameter penelitian
1.      Komponen ekosistem hutan semirang meliputi: komponen biotik dan komponen abiotik
a.          Komponen abiotik
Ø  Intensitas cahaya yang ada di tiga stasiun dalam perairan sungai yang diterima oleh sensor memperlihatkan angka yang berbeda. Intensitas cahaya paling rendah ada pada stasiun tiga, karena diatas daerah aliran sungai terdapat pohon-pohon yang cukup besar, sehingga cahaya matahari sukar menembus lebatnya pohon.
Ø  Suhu udara dipengaruhi oleh posisi matahari. Semakin condong ke barat (kurang dari pukul 15.00 WIB) maka suhunya semakin tinggi.
Ø  Kelembaban udara
Uap air akan terus naik ke lapisan stratosfer apabila matahari terus mengeluarkan energi panas. Maka pada saat matahari tidak begitu terik kelembaban udara di sekitar sungai cukup tinggi yaitu 73,1 % ketika diukur pada pukul 12.05 WIB
Ø  Kecepatan angin
Kecepatan angin relatif lambat, sehingga baling-baling yang terdapat pada anemometer tidak mampu  berputar.
Ø  Arah angin
Arah angin bergantung pada arah aliran sungai. Apabila air terjun dari timur menuju barat maka arah angin juga mengikuti, yakni dari timur ke barat.
b.      Komponen  Biotik
Komponen biotik merupakan komponen yang tersusun atas beraneka ragam makhluk gidup yang terdiri atas:
Ø  Produsen
      Meliputi tumbuhan hijau dan sebagian bakteri. Tumbuhan hijau yang tumbuh dalam ekosistem huatan berupa pohon kopi, jambu, pohon aren dan rumput.
Ø  Konsumen
Di bagi menjadi:
  konsumen I
terdiri atas semut, jangkrik, belalang dan dsb.
  konsumen II
  burung ( pemakan serangga ) dan kadal.
  konsumen III kami tidak menemukan.
  Jamur. Terdapat jamur pada tumbuhan kering.
Ø  Dekomposer
  Meliputi berbagai jenis bakteri, aktinomicetes dan fungi.
2.      Rantai makanan dan jaring-jaring makanan meliputi : produsen, konsumen dan dekomposer
3.      Aliran energi meliputi : lima pola aliran energy
Pola aliran energi I
Energi dari matahari di radiasikan hingga sampai pada ekosistem dan selanjutya ditangkap oleh produsen. Tetapi energi matahari ini tidak dapat sepenuhnya ditangkap oleh produsen tetapi sebagian dipantulkan dan sebagian masuk dalam lingkungan
Dalam pengamatan ekosistem hutan yang telah kami amati jenis produsennya adalah berupa jenis tumbuhan hijau antara lain bunga aren dan rumput.
Energi yang dipancarkan dalam pola I yaitu berupa energi cahaya (radiasi) dari matahari yang masuk kedalam komponen biotik melalui produsen yang berupa tumbuhan hijau yaitu bunga aren dan rumput. Energi cahaya matahari digunakan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis  
2. Pola aliran energi II
Energi matahari kemudian diubah menjadi energi kimia oleh produsen melalui proses fotosintesis kemudian dialirkan keseluruh komponen biotik melalui rantai makanan dan jaring-jaring makanan hingga dekomposer
Dalam pola aliran energi ke II produsen melalui proses fotosintesis yang melibatkan reaksi kimia yaitu proses pengubahan zat organik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dan bantuan cahaya matahari dengan reaksinya.
3. Pola aliran energi III
Jika produsen tidak dikonsumsi maka energi akan disimpan dalam ekosistem beberapa waktu, kemudian akan diteruskan ke dekomposer. Pada pengamatan ekosistem hutan terdapat banyak produsen sehingga tidak semuanya bisa dimanfaatkan oleh KI, K II, K III dan seterusnya, maka produsen tersebut akan mati dengan faktor-faktor lainya sehingga mengalami pembusukan dan dimanfaatkan oleh dekomposer. Dekomposer ini mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pengurai dan dikembalikan ke tanah menjadi unsur hara (zat anorganik) yang dapat menyuburkan tanah.
4. Pola aliran energi IV
Setiap mata rantai makanan atau tingkat trofik dalam rantai makanan tersebut akan mempergunakan sebagian energi untuk keperluan hidupnya, sehingga sebagian energi keluar sebagai energi panas. Energi yang keluar menjadi energi panas terjadi pada tingkat trofik KI, KII, KIII, K IV dan dekomposer. Energi yang hilang tersebut digunakan untuk kegiatan hidup atau beraktivitas sehari-hari 
5.   Pola aliran energi V
Pada ekosistem hutan adalah ekosistem terbuka maka ada kemungkinan sebagian energi diekspor atau keluar dari ekosistem lainya dalam bentuk materi organik.
Dalam pengamatan eksistem hutan bahwa dalam ekosistem tersebut terdiri dari ekosistem rumput, ekosistem pohon aren dan kedua ekosistem tersebut sebagian energi didalamnya berpindah dari ekosistem satu ke ekosistemlainya untuk memenuhi kebutuhan ataupun kelangsungan hidupnya. Misalnya , kadal atau yang lainya dari ekosistem hutan berpindah ke ekosistem sungai atau sebaliknya
E.     Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang kami peroleh merupak sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu sumber data yang kami peroleh dari hasil pengmatan maupun pengukuran kami. Misalnya, komponen biotik maupun komponen abiotik. Faktor fisiknya dapat berupa intensitas cahaya, suhu, kelembaban udara, pH air maupun pH tanah. Sedangkan sumber data primer merupakan sumber data yang kami peroleh dari orang lain/data yang sudah ada, misalnya kondisi geografis, hidrologi dan lain sebagainya.
F.     Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang kami peroleh berdasarkan teknik observasi maupun study literatur.
G.    Alat dan Bahan
1.      Obyek yang di amati dalam ekosistem hutan semirang adalah komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik hutan semirang meliputi tumbuhan hijau, konsumen I(herbivore), konsumen II (karnivora), konsumen III( karnivora)
2.      Materi

a.       Komponen ekosistem, alat dan bahannya yaitu :

1)      Thermometer
2)      Anemometer
3)      Lux-meter
4)      Higrometer
5)      Soil Tester
6)      Ph-meter
7)      Meteran
8)      Jala Surber
9)      Jaring Plankton

b.      Rantai makanan,jaring-jaring makanan dan pola aliran energi
Alat dan bahan :
1)      Alat tulisn
2)      Kaca pembesar
3)      Jaring serangga
4)      Kertas karton putih
5)      Amplop serangga
6)      Sekop dan garpu tanah
7)      Corong Tullgren
H.    Prosedur penelitian
1)      Penentuan Stasiun Penelitian
Pada penelitian ekosistem hutan di bagi dalam tiga stasiun yaitu pada stasiun pertama di hutan yang kemiringannya rendah, pada stasiun kedua terletak di ketinggian sedang dan pada stasiun ketiga terletak pada kondisi yang miring, tiap stasiun di bagi menjadi 5 titik pengamatan dengan cara sistematis
2)      Pengamatan komponen penelitian
a.       Datanglah pada sebuah ekosistem hutan
b.      Amati semua komponen yang menyusun ekosistem tersebut dengan cermat
c.       Catatlah tiap- tiap komponen lingkungan yang di dapatkan, mulai dari faktor klimatik, edafik, topografi, hidrologi, dan faktor biotik.
d.      Amati hubungan timbale balik yang terjadi antar komponen dalam ekosistem tersebut
e.       Masukkan data pada table pengamatan
f.       Diskusikan hasil pengamatan
3)      Pengamatan Rantai makanan dan Jaring-jaring makanan
a.       Mendatangi  ekosistem hutan
b.      Menentukan lokasi pengamatan/ stasiun pengamatan menjadi 3 stasiun yaitu stasiun pertama di hutan yang kemiringannya rendah, pada stasiun kedua terletak di ketinggian sedang dan pada stasiun ketiga terletak pada kondisi yang miring, tiap stasiun di bagi menjadi 5 titik pengamatan dengan cara sistematis
c.       Mengamati semua komponen biotik yang ada dengan cermat.
d.      Mencatat semua komponen tumbuhan dan hewan yang ada, baik yang di atas tanah maipun yang di dalam tanah.
e.       Mengamati jenis- jenis hewan yang memakan tiap-tiap jenis tumbuhan yang ada.
f.       Mengamati jenis- jenis makanan yang di konsumsi oleh tiap-tiap jenis hewan yang ada.
g.      Memasukkan data pada table pengamatan.
h.      Mendiskusikan hasil pengamatan anda.
4)      Pengamatan aliran energi
a.       Mendatangi ekosistem hutan
b.      Menentukan lokasi pengamatan/ stasiun pengamatan menjadi 3 stasiun yaitu stasiun pertama di hutan yang kemiringannya rendah, pada stasiun kedua terletak di ketinggian sedang dan pada stasiun ketiga terletak pada kondisi yang miring, tiap stasiun di bagi menjadi 5 titik pengamatan dengan cara sistematis
c.       Mengamati semua komponen biotik yang ada dengan cermat.
d.      Mencatat semua komponen tumbuhan dan hewan yang ada, baik yang di atas tanah maipun yang di dalam tanah.
e.       Mengamati jalur-jalur yang di lewati aliran energi.
f.       Menentukan lima pola utama aliran energi yang ada dalam ekosistem tersebut.
g.      Memasukkan data pada table pengamatan.
h.      Mendiskusikan hasil pengamatan anda
I.       Analisis Data
1.      Komponen-komponen yang ada pada ekosistem hutan,padang rumput dan sungai antara lain :
a.       Komponen abiotik
-          Faktor klimatik : intensitas cahaya, temperatur udara, kelembapan udara, kecepatan angin, arah angin, dan keberadaan awan.
-          Faktor edafik : tekstur tanah, warna tanah, porositas, pH tanah, kadar air tanah, kadar bahan organik, dan keberadaan batu.
-          Faktor topografi : ketinggian tempat, kemiringan lahan, dan arah kemiringan.
-          Faktor perairan : kedalaman peraian lebar badan sungai, substrat dasar, kecepatan arus, kecerahan, temperatur air, pH air, warna , bau, dan rasa.
b.      Komponen biotik
Hewan             : Nyamuk, Capung, Kupu-kupu,Lalat,Cacing,Semut ( merah dan hitam),Laba-laba,Bekicot,Belalang (hijau dan hitam),Nyamuk,Semut,Kupu-kupu kuning,Semut merah
Tumbuhan       : Bungai bangkai,Jarak cina,Randu,Rumput gajah,Temu
lawak,Jamur,Bambu ,Sirih,Lamoro ,Lumut, dan Kunyit



2.      Perbedaan pada ekosistem hutan , rumput , dan sungai adalah :
-          Ekosistem hutan semirang termasuk daerah dataran tinggi, kelembaban udara tinggi, temperatur udara rendah (Sejuk), kelembaban tanah tinggi (banyak kandungan airnya) dan pH tanah bersifat asam, tingkat kesuburan tanah rendah.
-          Ekosistem padang rumput Semirang termasuk daerah dataran tinggi (lebih rendah dari hutan), kelembaban udara rendah, temperatur udara rendah (sejuk karena dekat daerah aliran sungai), kelembaban tanah tinggi, pH tanah terlalu asam (sedikit tanaman yang dapat hidup).
-          Ekosistem sungai Semirang termasuk daerah dataran tinggi (lebih rendah dari hutan dan padang rumput), kelembaban udara rendah, temperatur udara tinggi (panas), kecepatan arus sungai di bagian tengah lebih tinggi dibandingkan bagian pinggir, suhu air di bagian pinggir lebih rendah (dingin) dibanding bagian tengah.
3.      Hubungan antar komponen dalam tiap-tiap ekosistem adalah
Ekosistem hutan : komponen-komponen dalam ekosistem hutan salin berhubungan baik sesama faktor abiotik maupun denagn faktor biotinya. Misalnya intensitas cahaya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tempat tersebut adanya kanopi atau pohon dan tumbuhan yang menaungi tempat tersebut. Selain itu jika intensitas cahaya tinggi maka kelembapanya rendah. Hal ini di akibatkan karena partikel air di udara lebih cepat menguap.
Ekosistem sungai : komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem sungai sangat berhubungan misalnya arus air dapat mempengaruhi komponen yang lainnya. Kecepatan arus air dipengaruhi oleh tinngi tempat, semakin tingginya kemiringan tempat maka arus airnya akan semakin deras. Semakin derasnya arus air akan semakin tinggi tingkat kekeruhan air karena banyak partikel yang terlarut dan terbawa oleh air. Semakin cepat arusnya semakin sedikit pula organisme yang dapat hidup di dalamnya.
Ekosistem padang rumput : hubungan antar faktor biotik dan abiotik dapat dilihat dari contoh hubungan dalam rantai makanan jika faktor abiotik intensitas cahaya tinggi maka kandungan air tanah dapat berkurang dan membuat rumput kekurangan air.
4.      Hal-hal yang menyebabkan perbedaan karakter pada ketiga ekosistem tersebut adalah keadaan tempat yang berbeda, letak tempat di daerah yang berbeda, ketinggian tempat, tekstur tanahnya dan jenis organisme yang hidup di dalamnya.
Rantai makanan dan jaring-jaring makanan
1.      Hewan yang menduduki konsumen 1, dimana konsumen 1 menggambil energi dari produsen ( tumbuhan ), konsumen tersebut antar lain : belalang, semut daun, bekicot, ulat, ikan kecil.
2.      jenis-jenis makanan yang dimakan oleh tiap jenis hewan pada ekosistem hutan, padang rumput, dan sungai yaitu makanan yang berasal dari tumbuhan yang masih hidup, makanan yang berasal dari hewan yang masih hidup, makanan yang berasal dari organisme yang sudah mati (detrititus)
3.      Terdapat dua tipe rantai makanan, antara lain :
Rantai makanan herbivora, merupakan rantai makanan pada produsen diduduki oleh tumbuhan. Contoh yang terdapat padaekosisitem padang rumput
Cahaya                        tumbuhan ( rumput )                belalang                  semut  Dekomposer
Keterangan :
Produsen                     : Rumput
Konsumen 1                : Belalang
Detrivor                       : Semut
Detrivor                       : Mikroba
Rantai makanan detrivor, merupakan rantai makanan pada produsen diduduki oleh detritus. Jadi energi yang terdapat pada tumbuhan atau produsen tidak dimanfaatkan oleh konsumen I, II, dan III. Energi yang disimpan sementara oleh tubuh tumbuhan akan dikeluarkan menjadi energi panas kealam dan sebagian ditubuh tumbuhan sampai tumbuhan tersebut mati dan akan diuraikan oleh dekomposer.
Cahaya                  Tumbuhan                 Dekomposer

                                                                       
                                                                 Energi panas
Keterangan :
Produsen         : Tumbuhan
Dekomposer    : Mikroba
4.      Perbedaan antara rantai makanan herbivora dan rantai makanan detrivora
Rantai makanan herbivora merupakan landasan permulaan adalah tumbuhan sebagai produsen kemudian dimulai dari hewan kecil sebagai konsumen pertama, kepada hewan yang lebih besar dan berakhir pada hewan terbesar.
Rantai makanan detrivora, dimulai dari detritus yang dimakan detrivora dan seterusnya hingga mikroorganisme.
5.      keterkaitan antara rantai makanan satu dengan rantai makanan yang lain sehingga membentuk jaring-jaring makanan yaitu keterkaitan antara rantai makanan satu dengan makanan yang lain terjadi dikarenakan setiap organisme tidak hanya memakan satu jenis organisme saja akan tetapi dapat memakan berbagai jenis organisme dan sebaliknya tiap organisme dapat dimakan oleh beberapa jenis organisme sehingga rantai makanan akan terkait satu sama lain.







Comments

Popular Posts

Laporan Praktikum Anatomi Hewan Reptilia (Mabouya multifasciata)

Lembar Kerja Siswa (LKS) Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

RPP Model Make - a Match